Jejak- Jejak Kaki Kehidupan

tulus...

kasih sayang...

kepercayaan...

harapan....

empat kata yang kali ini sangat berarti dikehidupan yang penuh dengan drama. 

teman...

sahabat ...

kekasih ...

yang diharapkan menjadi penguat dan penopang di saat kita goyang akan angin kehidupan bermasyarakat kini tidak bisa dijadikan jaminan!

harapan...

janji ...

hanya dijadikan alat bantu agar mendekati tujuan. yang akhirnya harapan tinggal harapan. maka janji tinggallah janji.

gadis itu telah tertipu.

gadis itu telah terlena dan terhanyut oleh pemikiran bodohnya yang berharap beberapa penggal kata di atas masih bisa ia temukan asal ia terlebih dahulu bisa memebrikan hal itu kepada yang lain, dengan harapan besar menemukan hidup seperti cinderela.

berkali-kali jatuh, berkali tersandar akan kenyataan pahit yang sebenarnya dia peroleh tidak sesuai dengan harapannya. lagi... lagiii.. lagii dan lagiiii... ia masih ingin terus percaya.  "MUNGKIN BELUM SEKARAANG WAKTUNYA, SEBENTTAR LAGI. BERSABARLAH!"

pada akhirnya kini ia merasa kebingungan, kenapa bukan mejadi lebih baik. kenapa menjadi makin buruk dari sebelumnya??? 

tulus, kasih sayang, kepercayaan kenapa tidak semanis harapan yang ia dengar dari mereka??? kenapa ini menjadi sangat pahit hingga tak sanggup tertelan tersangkut dikerongkongan dan menyesakkan dada???

perlahan gadis mulai merasa lelah menapaki perjalanan panjangnya. ia tidak lupa, ia tidak putus asa. hanya lelah dan tidak berjalan tegak seperti mulanya. kini berjalan dengan pelan sambil merenungi apa yang sesungguhnya sudah terjadi? ada di mana kesalahan langkah yang telah dilalui? apakah mungkin untuk mundur beberapa tahun agar bisa diperbaiki?

semakin hari kepercayaan akan sesuatu hal yang tidak akan pernah berubah jika di cintai dan disukai sepenuh hati itu kian hari kian memudar.
ketulusan dan rasa pamrih yang selalu diberikan kepada seseorang selalu dibalas dengan pengkhianatan.
kebaikan yang diberikan selalu disalah artikan sebagai alasan bagi sipemberi untuk menodong si penerima melakukan hal yang diinginkan sipemberi kebaikan lebih dari yang ia berikan.

continue...